Maag (Obat Gangguan Lambung)
Maag berasal dari bahasa Belanda yang artinya adalah lambung. Seseorang yang mengalami maag biasanya mersakan sakit dan tidak tidak nyaman pada perut. Antasida adalah golongan obat yang digunakan dalam terapi akibat yang ditimbulkan oleh asam yang diproduksi oleh lambung. Obat dengan kandungan Aluminium dan Magnesium ini bekerja secara kimiawi dengan mengikat kelebihan HCl dalam lambung. Sediaan yang mengandung Magnesium dapat menyebabkan diare, sedangkan sediaan yang mengandung Alumunium dapat menyebabkan sembelit. Maka biasanya kedua senyawa ini dikombinasikan. Persenyawaan molekul antara Mg dan Al disebut hidrotalit.
A. Gejala
Gejala yang dirasakan adalah sendawa, perut kembung, mual, muntah, merasa penuh, atau merasa terbakar di perut bagian atas dapat muncul secara tiba-tibadalam waktu yang singkat (akut), waktu yang lama (kronik), atau karena kondisi khusus seperti adanyan penyakit lain. Sedangkan gejala-gejala yang ditimbulkan oleh kelebihan asam lambung, tukak lambung, gastritis, tukak usus dua belas jari, seperti mual, nyeri lambung, nyeri ulu hati dan perasaan penuh atau kembung pada lambung.
B. Penyebab
Penyebabnya bisa karena penderita makan secara tidak teratur, terdapat mikroorganisme yang merugikan, mengonsumsi obat-obatan tertentu,atau sebab-sebab lainnya seperti mengonsumsi alkohol, pola tidur yang tidak teratur dan stress. Maag juga bisa terjadi apabila si penderita telat makan, kemudian sewaktu makan si penderita maag makan dengan porsi yang terlalu banyak. Bagi penderita maag yang sudah parah, penyakit maag tersebut sangat berbahaya sekali dan dapat menyebabkan kematian.
C. Penggolongan Obat
Berdasarkan mekanisme kerjanya, obat-obat tukak lambung-usus dapat digolongkan dalam 7 (tujuh) kelompok, yaitu :
- Antasida (senyawa magnesium, alumunium dan bismuth, hidrostalsit, kalsium karbonat, Na-bikarbonat). Antasida (anti = lawan, acidus = lawan) adalah basa-basa lemah yang digunakan untuk mengikat secara kimiawi dan menetralkan asam lambung. Obat ini mampu mengurangi rasa nyeri di lambung dengan cepat (dalam beberapa menit). Efeknya bertahan 20-60 menit bila diminum pada perut kosong dan sampai 3 jam bila diminum 1 jam sesudah makan.
- Penghambat Sekresi Asam, dapat dibagi dalam beberapa kelompok menurut mekanisme kerjanya yaitu : i) H2-blockers (simetidin, ranitidine, famotidin, roxatidin)Obat-obat ini menempati reseptor histamine-H2 secara selektif di permukaan sel-sel parietal, sehinggah sekresi asam lambung dan pepsin sangat dikurangi.ii) Penghamabat Pompa Proton (PPP) : omeprazol, lansoprazol, pantoprazol, rabeprazol (Pariet) dan esmoprazol (Nexium)Obat-obat ini mengurangi sekresi asam lambung (yang normal dan yang dibuat) dengan jalan menghambat enzyme H+/K+-ATPase secara selektif dalam sel-sel parietal. Kerjanya panjang akibat komulasi di sel-sel tersebut. Kadar penghambatan asam tergantung dari dosis dan pada umumnya lebih kuat daripada perintangan oleh H2-blockers.iii) Antikolinergik : pirenzepin dan pentoniumObat-obat ini menghambat kegiatan muskarin dan asetilkolin, yang dalam saluran cerna berefek menekan sekresi getah lambung dan motilitas (peristaltik)iv) Analogon Prostaglandin-E1 : misoprostol (Cylotec) menghambat secara langsung sel-sel parietal. Lagi pula melindungi mukosa dengan jalan stimulasi produksi mucus dan bikarbonat. Maka ditambahkan pada terapi dengan NSAIDs.
- Zat Pelindung Mukosa : sukralfat, Al-hidroksida dan bismuth koloidal yang menutupi tukak dengan suatu lapisan pelindung terhadap serangan asam pepsin. Bismutsitras juga berdaya bakteriostatis terhadap H.pylori.
- Antibiotik : amoksisilin, tetrasiklin, klaritromisin, metronidazol, dan tinidazol. Obat ini digunakan dalam kombinasi sebagai triple atau quadruple therapy untuk membasmi H.pylori dan untuk mencapai penyembuhan lengkap tukak lambung/usus.
- Obat Penguat Motilitas : metoklopramida, cisaprida dan domperidon. Obat ini juga dinamakan prokinetika atau propulsive dan berdaya antiemetik serta antagonis dopamine. Gerakan peristaltik usus duabelas jari dihambat oleh neotransmiter dopamin. Penggunaan antiemetika tersebut pada gangguan lambung adalah karena pengaruh memperkuat motilitas yang diperkirakan terganggu dengan demikian , pengaliran kembali empedu dan enzim pencernaan dari duodenum ke jurusan lambung tercegah. Tukak tidak dirangsang lebih lanjut dan dapat sembuh lebih cepat.
- Obat Penenang : meprobomat, diazepam, dan lain-lain. Sudah lama diketahui bahwa sters emosional membuat penyakit tukak lambung lebih parah , sedangkan pada waktu serangan akut biasanya timbul kegelisahan dan kecemasan pada penderita. Guna mengatasi hal-hal tersebut, penderita seringkali diterapi dengan antasida disertai obat penenang.
- Zat-zat Pembantu : asam alaginat, succus dan dimethicon. Kadang-kadang pada formulasi antasida ditambahkan pula suatu adsorben, yang dapat menyerap secara fisis pada permukaannya zat-zat pelindung yang menutupi mukosa dengan suatu lapisan hidrofob. Kegunaan zat-zat tambahan ini tidak selalu dapat dibuktikan dengan pasti.
Komentar
Posting Komentar